Selasa, 02 Oktober 2012

PUISI KU


Oleh : Dwinda nurningsih

Malaikat kecil
Yang meRindukan keadilan

Duhai negeriku
Tetes airmata dan darah di bumi pertiwi
Lambang kesedihan yang telah terpatri
Hapuslah air mata mu duhai negeri
Jernihkan fikirmu yang keruh dalam kebingasan
Kutahu , nanar tatap mu memandang panggung sandiwara
Berselimut hitam terpadu harmonis dalam simpony
Kesedihan. Teramat dalam !

Tapi tersenyumlah bumi pertiwiku
Reguklah sejenak tetes kesejukan dalam dahagamu
Rasakanlah semilir angin membelai dalam gerah keadaanmu
Ukirlah senyum dalam guratan wajah sakitmu
Ku ingin pesona mu kembali terpancar
Walau tamparan bertubi-tubi telah engkau rasakan

Duhai negeriku
Dengarlah jerit malaikat-malaikat kecilmu yang tlah tersakiti
Dengarlah suara hati mereka yang merindukan keadilan !
Dalam sorakan yang sering terabaikan
Tapi ingatlah duhai bumi pertiwi ku
Aku dan berjuta-juta malaikat kecil mu
Kan terus berdiri, dalam kokoh bukan congkak
Tapi kuharap keadilan kembali tertegak
Dan Lupakanlah sejenak kepenatan hidup
Dalam skenario yang tak beretika
Kuharap engkau rasa kehangatan yang menenangkan
Walau cambukan yang terhujam teramat kejam

Duhai negeriku
Bakti dan semangat yang menggebu
Loyal dalam kokohkan ideologimu
Mungkin badai takkan berhenti menerpa
Tapi sungai selalu memiliki muara
Karena itu tersenyumlah bumi pertiwiku
Bangkitlah Indonesiaku !!!
Semangat belajar malaikat-malaikat kecilmu
Jadikanlah kado terindah dalam perputaran roda perjalananmu
Untuk meraih cita-cita luhurmu.
Pekanbaru, 06 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar