Kamis, 28 Juli 2011

Makalah Psikologi Perrkembangan Anak

Kata Pengantar 
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan petunjuk_Nya  Makalah ini dapat diselesaikan. Pembuatan makalah ini merupakan salah satu syarat guna melengkapi tugas mata kuliah Profesi Pendidikan dalam bentuk Tugas Mandiri bagi setiap mahasiswa/I pada Universitas Islam Riau program studi Ilmu Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan semester 2. Dapat disadari tanpa adanya kesempatan dan bimbingan dari bapak Ibnu Hajar, S. Pd., M.P selaku dosen pada mata kuliah Profesi Pendidikan kepada penulis, makalah ini tidak akan selesai. Oleh karena itu pada kesempatan ini diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
            Meskipun makalah ini telah selesai, penulis sadar bahwa makalah ini perlu untuk dikaji kembali guna adanya suatu perbaikan dalam mencapai suatu kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

                                                                                    Pekanbaru, 01 Maret 2011
                                                                                                    Ttd
                                                                                                Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..…………………………………………………………… 1
Daftar Isi …………………………………………………………………………….. 2 - 3
Bab 1. Pendahuluan
1.1  Latar Belakang Masalah …………………………………………………………………… 4
1.2   Tinjauan Makalah ……………………………………………………………………………  4  - 5
1.3   Manfaat Makalah …………………………………………………………………………….. 5
Bab 2. Isi
2.1 Tinjauan Teori ………………………………………………………………………………… 6 - 7
2.2 Studi Kasus …………………………………………………………………………………….. 7 - 9
2.3 Pembahasan  …………………………………………………………………………………. 9
            2.3a Pemahaman Dunia Kanak-kanak ………………………………………… 9 - 13
            2.3b Pemahaman Dunia Remaja ………………………………………………… 13 - 15
            2.3c Pengertian Psikologi ………………………………………………………… 15 - 17
            2.3d Psikologi Perkembangan Anak ………………………………………… 17 - 18
                        2.3d.1 Pengertian Psikologi Perkembangan Anak …………… 17
                        2.3d.2 Taha-tahap Perkembangan Psikologi Anak ………….. 17 - 18
            2.3e Ilmu Jiwa Sosial ………………………………………………………………… 18 - 19
            2.3f Anak Sebagai Makhluk Sosial ……………………………………………… 19 - 21
            2.3g Hubungan Perkembangan Psikologi Anak Dengan Sosial ……. 21
Bab 3. Simpulan
3.1 Simpulan ……………………………………………………………………………………... 22
3.2 Saran  …………………………………………………………………………………………. 22 - 23
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………….. 24
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG MASALAH
Apabila melihat judul tulisan ini,mungkin akan timbul pertanyaan mengapa perkembangan manusia dilihat dari sudut psikologi. Melihat arti katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang artinya jiwa dan logos ilmu pengetahuan. Mengingat jiwa seseorang dapat diketahui,diselidiki melalui prilakunya,maka psiokologi dikatakan Ilmu yang mempelajari prilaku manusia. Karena prilaku seseorang adalah hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungan maka prilaku harus dipelajari dalam hubungan dengan lingkungannya. Salah satu cakupan dalam materei tentang psikologis khusus yaitu pembahasan mengenai psikologis perkembangan anak.
Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis. Sebab perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan, yaitu:
ü  Factor hereditas atau keturunan.
ü  Faktor lingkungan yang menguntungkan atau yang merugikan.
ü  kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis
ü  Aktivitas anak sebagai subjek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bias menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
1.2TUJUAN MAKALAH
1.2a  Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/ perkembangannya.
1.2b Untuk mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase perkembangannya  
1.2c Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu.
1.2d Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak.
1.2e Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak.

1.3MANFAAT MAKALAH
1.3a   Bagi Pemerintah
ü  Bisa dijadikan sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk dapat menciptakan para tenaga pendidik yang kompeten dan memiliki kemampuan dalam memahami karakteristik peserta didik serta mengantaskan permasalahan-permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia lainnya .
1.3b   Bagi Guru
ü  Bisa dijadikan sebagai acuan dalam memahami psikologis peserta didik saat mengajar, agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.
1.3c   Bagi Mahasiswa
ü  Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya



BAB 2
ISI
2.1  TINJAUAN TEORI
Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Dr. H. Syamsu Yusuf, LN., Mpd mengemukakan bahwa ada pembagian periodisasi perkembangan dari sudut pandang kognitif menurut piaget dibagi menjadi 4 bagian yakni :
a.       Periode Pertama (0 – 2 tahun) disebut dengan periode sensori matter.
b.      Periode Kedua (2 – 6 tahun) disebut dengan periode Pra operasional.
c.       Periode Ketiga (6 – 11 tahun) disebut dengan periode Operasional konkrit.
d.      Periode keempat (11 - Dewasa) disebut dengan periode Operasi formal.
Masih dalam ruang lingkup perkembangan, E.Erikson membagi 5 stadium perkembangan, yaitu :
a.       Dasar percaya ( Basic Trust Versus Mistrust )
b.      Otonomi ( Autonomy Versus Doubt, Shame )
c.       Inisiatif ( Initiative Versus Built )
d.      Industri ( Industry Versus Inferiority
e.      Identitas ( Identity Versus Confusion )
Pada masa prtumbuhan dan perkembangan anak tersebut juga mencakup bidang perkembangan psikis anak atau yang sering kita sebut dengan Perkembangan Psikologi Anak. Menurut J.B. Watson, 1878 menyebutkan bahwa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku karena ilmu pengetahuan yang menghendaki obyeknya dapat diamati, dicatat dan diukur, jiwa dipandang terlalu abstrak dan hanyalah salah satu aspek kehidupan individu. Jadi pengertian perkembangan psikologi anak adalah ilmu yang mempelajari perilaku mulai usia 0 sampai 21 tahun. ( Buku Psikologi Anak). Menurut Anna Freud ada 4 perbedaan penting dari ciri perkembangan psikologi anak yaitu :
·         Anak bersifat egocentris
·         Organ seksual dari anak belum berkembang sempurna
·         Pada anak-anak (usia kurang dari 7 tahun) proses berpikirnya banyak dipengaruhi dorongan keinginan dan fantasinya
·         Pada anak waktu ditentukan oleh dominasi dari Id dan Ego
Masalah perkembangan psikologis seorang anak pastilah akan mempengaruhi hubungan social anak tersebut dengan lingkungan sekitar. Menurut Hurlock perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial dengan berprilaku yang dapat diterima secara sosia l, memenuhi tuntutan yang diberikan oleh kelompok sosial, dan memiliki sikap yan g positif terhadap kelompok sosialnya.
Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian ke matangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagao proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.    
2.2  STUDY KASUS
2.2a Contoh 1 : Perkembangan mental anak dalam keluarga broken home.
·          Permasalahan : Seorang anak remaja 15 tahun yang berasal dari lingkungan keluarga yang broken home dan sering mendapatkan tindakan kekerasan fisik dari orang tua terlihat sangat tidak memiliki rasa percaya diri dalam bergaul dengan teman-temannya dan tampak sangat tertekan kehidupannya.  Hal ini disebabkan karena minimnya kasih sayang dari kedua orang tuanya sejak ia masih kecil/balita dan seringnya si anak melihat dan merasakan perlakuan kasar dan tidak harmonis hubungan antar sesame anggota keluarga. Sehingga menyebabkan suatu tekanan batin bagi sang anak yang akan berdampak buruk pada perkembangan mental dan psikologisnya.
·         Akibatnya : Anak yang memiliki diperlakukan kasar dan mendapatkan kekerasan fisik dalam pertumbuhannya akan cenderung memiliki rasa percaya diri rendah apalagi dia berasal dari keluarga yang broken home akan menyebabkan dia sangat mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik, misalnya terpengaruh dengan pergaulan bebas dan narkotika. Hal itu disebabkan karena dia ingin mencari ketenangan dengan caranya sendiri yang dianggapnya menyenangkan tanpa ada yang mengarahkan. Atau mungkin sebaliknya, akibat bagi seorang anak yang tidak memiliki rasa percaya diri dalam menatap hidupnya akan cenderung menjadi sosok yang sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga membuatnya tidak memiliki teman. Hal ini disebabkan adanya rasa trauma yang mendalam akibat kekerasan yang sering ia rasakan dalam lingkungan keluarganya.
·         Solusi :
ü  Minimkanlah kekerasan dalam rumah tangga, baik itu berupa kekerasan fisik maupun hanya sekedar kata-kata. Karena anak yang sering diperlakukan kasar juga akan cenderung meniru perlakuan tersebut dalam berprilaku dan akan berakibat fatal dalam perkembangan kepribadiannya. Hal ini dikarenakan lingkungan juga merupakan salah satu factor yang sangat besar pengaruhnya dalam mencetak kepribadian dalam perkembangan psikologis seorang anak.
ü  Curahkan kasih sayang yang tulus sebagai orang tua dalam mendidik dan mengikuti perkembangan baik dalam konteks perkembangan fisik maupun perkembangan psikis anak. Agar anak tidak mencari kasih sayang dari dunia luar yang dapat menjerumuskannya.
Literatur yang digunakan dalam membuat study kasus ini ialah pendapat dari piaget yang dikutip dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja pada halaman 6 yakni : Tahapan periode 4 yang disebut dengan Operasi Formal pada usia 11 Tahun - dewasa yang deskripsi perkembangannya yaitu “Periode in I merupakan operasi mental tingkat tinggi. Disini anak (Remaja) sudah dapat berhubungan dengan peristiwa-peristiwa hipotesis atau abstrak tidak hanya dengan objek-objek konkrit. Remaja sudah dapat berfikir abstrak dalam memecahkan masalah melalui pengujian semua alternative yang ada”.
2.3  PEMBAHASAN
2.3a  PEMAHAMAN DUNIA KANAK-KANAK
Apabila kita hendak memahami kehidupan anak bayi dan anak-anak yang masih sangat muda, maka kita harus banyak menyandarkan diri pada observasi terhadap tingkah laku anak-anak tersebut. Sebab anak-anak itu tidak bisa bercerita tentang keadaan diri sendiri, dan tidak mampu mengungkapkan kehidupan psikisnya. Ada tiga jenjang pokok yang terdapat pada kehidupan anak manusia menuju kedewasaan:
a.       Konsepsi/conceptie dirinya, ada dalam kandungan ibunya, sebagai satu wujud atau sebagai organism yang tumbuh.
b.      Kelahirannya di dunia, yang memberikan kejutan-kejutan kesakitansehingga ia mengeluarkan jerit tangis melengking ketika harus meninggalkan rahim ibunya.
c.       Kemampuan realisasi diri menjadi pribadi yang matang.
Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting. Karena dalam rentang lima masa kanak-kanak (prenatal, masa bayi dan tatih, masa kanak-kanak pertama, masa kanak-kanak kedua, dan masa remaja), priabdi dan sikap seseorang dibentuk. Bila pada masa penting itu seseorang anak ''salah bentuk'', akibatnya bisa fatal. Hal ini kerap dilakukan orang tua, guru, atau orang dewasa karena mereka memiliki pengetahuan yang minim mengenai perkembangan anak.
Perkembangan secara definisi dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu, menuju kedewasaan. Selain itu perkembangan dapat diartikan pula sebagai suatu proses transmisi dari konstitusi psiko-fisik yang herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan dalam perwujutan proses aktif menjadi secara kontinu atau berkelanjutan.
Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Dr. H. Syamsu Yusuf, LN., Mpd mengemukakan bahwa ada pembagian [1]periodisasi perkembangan dari sudut pandang kognitif menurut piaget dibagi menjadi 4 bagian yakni :
1.     Periode Pertama (0 – 2 tahun) disebut dengan periode sensori matter. Dimana deskripsi perkembangan periode sensori matter ini yaitu : Pengetahuan anak diperoleh melalui interaksi fisik, baik denga orang atau objek (benda). Sekema-sekemanya baru berupa reflex-refleks sederhana seperti menggenggam dan/atau menghisap.
2.     Periode Kedua (2 – 6 tahun) disebut dengan periode Pra operasional. Dimana deskripsi perkembangan pra operasional ini menyebutkan bahwa anak mulai menggunakan simbul-simbul untuk mempresentasikan dunia (lingkungan) secara kognitif. Simbul-simbul itu seperti kata-kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan.
3.     Periode Ketiga (6 – 11 tahun) disebut dengan periode Operasional konkrit. Dimana deskripsi perkembangan yang tampak yakni anak sudah dapat membentuk operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Mereka dapat menambah dan mengurangi serta mengubah. Operasi ini memungkinkannya untuk dapat memecahkan masalah secara logis.
4.     Periode keempat (11 - Dewasa) disebut dengan periode Operasi formal. Deskripsi perkembangannya, periode ini merupakan operasi mental tingkat tinggi. Disini anak (Remaja) sudah dapat berhubungan dengan peristiwa-peristiwa hepotesis/abstrak, tidak hanya dengan objek-objek konkrit. Remaja sudah dapat berfikir abstrak. Memecahkan masalah-masalah melalui pengujian secara alternative yang ada.
Sebagaimana telah diuraikan, dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara interdependen, saling bergantung satu sama lainnya.  Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis. Sebab perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan, yaitu:
ü  Factor hereditas atau keturunan.
ü  Faktor lingkungan yang menguntungkan atau yang merugikan.
ü  kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis
ü  Aktivitas anak sebagai subjek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bias menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
Selain itu dalam  konteks dan pengertian lainnya tahapan-tahapan yang dilalui oleh seorang anak pada masa pertumbuhan dan perkembangannya  dibagi menjadi beberapa Periodesasi yang dapat digolongkan menjadi :
a.      Periodisasi perkembangan yang berdasarkan BIOLOGIS
Periodesasi berdasarkan biologis adalah periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada kondisi atau proses pertumbuhan biologis anak, karena pertumbuhan bilogis ikut berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan seorang anak.
b.     Periodisasi perkembangan yang berdasarkan DIDAKTIS
Periodesasi berdasarkan didaktis adalah periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada segi keperluan/materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu tersebut.
Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut Elizabeth B. Hurlock :
a)      Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan
b)      Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu
c)      Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th
d)     Masa kanak-kanak awal (early childhood):2-6 th
e)      Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
f)       Masa puber (puberty) 11/12 – 15/16 th
g)      Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th
h)      Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th
i)        Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
j)        Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..
c.      Periodisasi perkembanga yang berdasarkan PSIKOLOGIS
Pada pembagian ini para ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi dari sudut pandang psikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut pandang biologis ataupun didaktis. Sehingga para ahli mengembalikan masalah kejiwaan dalam kedudukan yang murni.
2.3b PEMAHAMAN DUNIA REMAJA
Setiap tahap usia manusia pasti ada proses-proses perkembangan yang harus dilalui. Bila seseorang gagal melalui proses perkembangan pada usia yang sebenarnya maka pada tahap perkembangan berikutnya akan terjadi masalah pada diri seseorang tersebut. Untuk mengenal kepribadian remaja perlu diketahui tugas-tugas perkembangannya. Proses-proses perkembangan tersebut antara lain:
·         Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif. Namun tetap saja ada sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu.
·         Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orangtua
Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai perilaku "pemberontakan" dan melawan keinginan orangtua. Bila proses perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan keluar dan ketenangan di luar rumah. Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki kebebasan emosional dari luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya pada teman-temannya yang senasib dengannya. Jika orangtua tidak menyadari akan pentingnya tugas perkembangan ini, maka remaja Anda dalam kesulitan besar.
·         Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
Pada masa remaja, remaja sudah seharusnya menyadari akan pentingnya pergaulan. Remaja yang menyadari akan proses perkembangan yang harus dilaluinya aksn mampu bergaul dalam konteks yang positif maka termasuk remaja yang sukses memasuki tahap perkembangan ini.
Pada masa remaja seseorang akan cenderung memperkuat penguasaan diri dan pribadinya atas dasar skala nilai-nilai dan norma-norma yang
biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah "aku" ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya.
Selain proses-proses perkembangan, kita juga harus mengenal ciri-ciri khusus pada remaja, antara lain:
·         Pertumbuhan Fisik yang sangat Cepat
·         Emosinya tidak stabil
·         Perkembangan Seksual sangat menonjol
·         Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat)
·         Terikat erat dengan kelompoknya
Dengan mengetahui proses perkembangan dan ciri-ciri usia remaja diharapkan para orangtua, pendidik dan remaja itu sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini sehingga bila remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik maka pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan jiwanya. Karena sedikit kesalahan dalam mendidik akan dapat berakibat fatal bagi perkembangan mental dan psikologi anak yang masih dalam tahab pencarian jati diri tersebut atau yang sering kita sebut sebagai remaja.
            2.3c PENGERTIAN PSIKOLOGI
Apabila melihat judul makalah ini, mungkin akan timbul pertanyaan mengapa perkembangan manusia dilihat dari sudut psikologi. Melihat arti katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang artinya jiwa dan logos ilmu pengetahuan. Mengingat jiwa seseorang dapat diketahui,diselidiki melalui prilakunya, maka psiokologi dikatakan Ilmu yang mempelajari prilaku manusia. Karena prilaku seseorang adalah hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungan maka prilaku harus dipelajari dalam hubungan dengan lingkungannya.  Pada dasarnya pengertian [2]Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbatan individu, dalam mana individu tersebut tidak dapat dilipas dari lingkungan. Namun menurut J.B. Watson, 1878 menyebutkan bahwa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku karena ilmu pengetahuan yang menghendaki obyeknya dapat diamati, dicatat dan diukur, jiwa dipandang terlalu abstrak dan hanyalah salah satu aspek kehidupan individu.
Spesifiknya psikologi dibagi menjadi 2 yakni psikologi umum dan psikologis khusus.
ü  Psikologis umum ialah psikologis yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan beradab (ber-kultur).
ü  Psikologis khusus ialah psikologis yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas – aktivitas psikis manusia. Psikologis khusus ini ada bermacam-macam, antara lain :
1.      Psikologis perkembangan, yaitu psikologis yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang mencakup :
a. Psikologis anak (mencakup masa bayi);
b. psikologis puber dan adolesensi (psikologi pemuda);
c. psikologis orang dewasa;
d. psikologis orang tua.
2.      Psikologis social, yakni psikologis yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi social.
3.      Psikologis pendidikan
4.      Psikologis kepribadian dan tipologi
5.      Psikopatologi
6.      Psikologi criminal
7.      Psikologi perusahaan.
2.3d PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK (0 – 15 TAHUN)
2.3d.1 Pengertian Psikologi perkembangan Anak
            Psikologi perkembangan anak adalah ilmu yang mempelajari prilaku seorang individu mulai usia 0 sampai dengan 21 (Buku Psikologi Anak). Namun pada makalah ini hanya akan membahas perkembangan Psikologi anak dari usia 0 sampai 15 tahun.
            Jika kita berbicara tentang Psikologi perkembangan anak pastilah akan berbicara pula tentang cirri-ciri perkembangannya. Menurut Anna Freud ada 4 perbedaan penting ciri perkembangan psikologi anak yaitu :
·         Anak bersifat egocentris
·         Organ seksual dari anak belum berkembang sempurna
·         Pada anak-anak (usia kurang dari 7 tahun) proses berpikirnya banyak dipengaruhi dorongan keinginan dan fantasinya
·         Pada anak waktu ditentukan oleh dominasi dari Id dan Ego
2.3d.2 Tahap-tahap Perkembangan Psikologi Anak
Dalam masa perkembangan anak, Erikson mengemukakan pentingnya tercapainya ”mutual regulation and relaxation” atau dapat dikatakan dari kedua belah pihak sama-sama santai dan tidak ada ketegangan. sehingga memudahkan bagi anak dalam melakukan aktivitas motoriknya. [3]E.Erikson membagi 5 stadium perkembangan, yaitu :
·         Dasar percaya ( Basic Trust Versus Mistrust )
Pada usia 0-5 tahun yaitu derajat dimana anak-anak sampai mempercayai dunia, orang lain atau dirinya tergantung kepada sifat-sifat perawatan yang diterima.
·         Otonomi ( Autonomy Versus Doubt, Shame )
Pada usia 1,5-3 tahun yaitu stadium anak mencapai kecakapan motorik dan berbicara.
·         Inisiatif ( Initiative Versus Built )
Pada usia 3-6 tahun yaitu stadium anak pra sekolah, seperti memulai aktivitas motorik (misalnya meniru perbuatan orang lain) dan rasa ingin tahu anak menjadi berkembang.
·         Industri ( Industry Versus Inferiority
Pada usia 6-11 tahun yaitu masa anak mampu berpikir dengan alasan-alasannya yang logis dan mampu bermain juga belajar menurut aturan-aturan.
·         Identitas ( Identity Versus Confusion )
Pada usia 11-18 tahun / remaja yaitu stadium pertumbuhan badan sangat cepat dan tercapainya kematangan genital yakni terjadinya kematangan baik mental maupun fisiologis dengan timbulnya tanda-tandas ex sekunder
2.3e  ILMU JIWA SOSIAL
Kata social berasal dari kata latin societies , yang artinya masyarakat. Kata societas dari kata socius, yang artinya teman, dan selanjutnya kata social berati hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya dalam bentuk yang lain-lain. Misalnya :
ü  Keluarga
ü  Sekolah
ü  masyarakat
ü  Organisasi dan sebagainya
Pendapat Plato dan aristoteles. Bahwa ada hubungan jiwa antara manusia yang satu dengan manusia yang lain, yang disebabkan adanya bakat social pada manusia, atau instink social pada manusia.
Objek ilmu jiwa social adalah hubungan antara orang-orang banyak.
a.       Orang-orang banyak yang mempunyai hubungan social ialah yang :
1. Semua anggota-anggotanya mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan persekutuan lain;
2. Semua anggotanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama;
3. Parsekutuan itu terbentuk karena persamaan nasib dan tujuan tersebut;
4. Tali yang mengikat adalah tali yang bersifat alamiah.
Perbuatan manusia dalam bertingkahlaku, perasaan etika dan pandangan hidup, intelegensi dipengaruhi oleh latarbelakang social, dapat diterangkan sebagaiberikut :
Contoh :
a.       Tingkah laku;  seseorang menangis tidak selalu karena ia sedih, adakalanya pula ia menangis karena perasaan gembira yang meluap-luap.
b.      Perasaan etika; Di Alor, berdusta adalah suatu hal yang biasanamun tidak demikian halnya dengan daerah-daerah atau negara-negara lain , yang tetap mengatakan bahwa perbuatan itu tetap berada di di dalam bidang tidak ethis.
c.       Intelegensi; dalam melakukan suatu testa orang akan mendapatkan hasil yang berlainan pada lingkungan yang berlainan pula. Karena perkembangan anak itu dipengaruhi pula oleh prngaruh lingkungannya. Jika lingkungan sekitar tempat tinggalnya baik, maka kecenderungan kepribadian anak akan menjadi baik pula, dan begitupun sebaliknya.
2.3f  ANAK SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Menurut Hurlock perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial dengan berprilaku yang dapat diterima secara sosia l, memenuhi tuntutan yang diberikan oleh kelompok sosial, dan memiliki sikap yan g positif terhadap kelompok sosialnya.
Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian ke matangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagao proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan ke rja sama.
Kondisi dan situasi dalam perkembangan sosial akan jadi menguntungkan dan positif bagi anak, apabila kombinasi dari pengaruh lingkungan sosial dan semua potensi psiko-fisik anak bisa bekerja sama secara baik, dan bisa membantu realisasi-diri serta proses sosialisasi anak sebagai manusia. Anak itu merupakan pribadi-sosial yang memerlukan relasi dan komunikasi dengan orang lain untuk memanusiakan dirinya. Setiap tingkah laku anak merupakan tingkah laku sosial, sebab mempunyai relasi/kaitan dengan orang lain. Maka jelas bagi kita, bahwa individualitas dan sosialitas itu adalah “unsur-unsur” yang komplementer (saling mengisi dan melengkapi) dalam eksistensi anak.
Oleh sebab itu tercapainya martabat-manusiawi dan kedewasaan itu tidak berlangsung secara otomatis dengan kekuatan sendiri; akan tetapi senantiasa berkembang dengan bantuan orang dewasa. Karena itu anak manusia disebut sebagai “animal educandum” (binatang yang harus dididik); sedang manusia dewasa disebut sebagai “animal educandus” (binatang yang bisa mendidik). Sehingga usaha mendidik tersebut merupakan ciri dasar dari manusia.
2.3g HUBUNGAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL.
Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu dan lingkungannya. Karena itulah perkembangan social itu berkaitan dengan perkembangan psikologis individu. Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku atau kebiasaan individu. Perkembangan psikologis anak merupakan suatu rentetan yang rumit dan sulit dipahami, walaupun manifestasinya terlihat dari luar berupa aksi, sikap dan kepribadian anak. Perkembangan psikologis juga erat hubungannya dengan usaha untuk memiliki pengetahuan, keahlian dan kebutuhan emosional.
Seorang anak yang memiliki kepribadian baik akan cenderung mudah bergaul, namun ada kalanya perkembangan psikologi anak membuat anak tersebut sulit menerima ataupun diterima oleh lingkungan masyarakat karena kurang piawai dalam hal sosialisasi terhadap masyarakat yang ada disekelilingnya.



BAB 3
SIMPULAN
3.1  SIMPULAN
Dewasa ini banyak ditemui para pendidik maupun orang tua yang belum sepenuhnya mengerti tentang pentingnya memahami Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, sehingga banyak pertumbuhan anak yang dikatakan kurang baik. Usia anak merupakan masa untuk meniru segala sesuatu yang dilihatnya, baik tingkah laku orang dewasa maupun sebaya. Anak belum dapat membedakan mana yang baik dan tidak, penjelasan mengenai segala sesuatu yang dilarang maupun yang diperbolehkan harus disertai dengan penjelasan-penjelasan yang mudah dimengerti. Anak akan menyukai hal-hal yang sering dilihatnya sehari-hari, oleh karena itu pemberian contoh hendaknya dilakukan dengan mencari dari kehidupan sehari-hari.
3.2  SARAN
·         Guru/Pendidik
            Agar dapat lebih mendalami ilmu tentang psikologi perkembangan peserta didik, karena dengan pahamnya seorang pendidik dengan karakter-karakter peserta didiknya akan mempermudah proses transferisasi ilmu untuk membentuk suatu pribadi yang cerdas dan berkepribadian baik.
·          Orang Tua
Agar lebih memahami perkembangan psikologis sang anak, karena perkembangan psikologis itu sangat berpengaruh dengan tingkah laku sang anak.
·          Mahasiswa
Agar dapat memperdalam ilmu tentang Psikologi Perkembangan Anak, khususnya bagi para mahasiswa jurusan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan agar tercapai cita-cita bangsa untuk menciptakan tenaga-tenaga pengajar yang kompeten dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yakni mutu pendidikan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
TELAAH PUSTAKA
ü  Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta; Rineka Cippta
ü  B.Uno, Hamzah. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologis Pembelajaran. Jakarta; Bumi Aksara
ü  Rumini, Sri; Sundari, Siti. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta; Rineka Cipta
ü  Mapiare, Andi. 1986. Psikologi. Surabaya; Uguana Offset
ü  Sujanto, Agus. 2004. Psikologi Umum. Jakarta; Bumi Aksara
ü  Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhhan (Model-model kepribadian sehat). Yogyakarta; Kanisius (Anggota IKAPI)
ü  Yusuf, Syamsu. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung; Remaja Rosda Karya
Internet


[1] Psikologi Perkembangan Anak dan remaja karangan Dr. H. Syamsu Yusuf, LN., Mpd (September 2000, PT. Remaja Rosda Karya; Bandung. Halaman: 6)
[2] Psikologi umum, drs. H. Abu Ahmadi. 2003, pt. Rineka cipta. Jakarta

[3] Halaman 9. http://www.scribd.com/doc/37851/tgs1