Jumat, 29 April 2011

Kenangan Bersama XII IPA 4 SMA 10 Pekanbaru

selamat membaca . semoga bermanfaat . http://dnurningsih.blogspot.com
                . . . . . . . Z z z . . . .
          Menguap bukan berarti mengantuk
          Ku cemberut bukan berarti merajuk
          Hai kawan yang lagi pada suntuk
          Baca narasi sampul komik yuk ..............................................................J
                                       ........................... SAMPUL KOMIK ...........................
duabelaS ipA eMPat Unik Lebay KOMpak asyiK
          Ya Allah . . . .  I close my eyes only for a moment. And the moment has gone all of the friends to reach for each aspiration. Good luck to all. Oh ............... so sweeeeeeeeeeeeeeeet if I’m remembered three years ago............... and today is a history !!!
Yuuuuuk ............................. lanjut .............................
                Eng ing eng .................
                Dua Belas Ipa Empat Smart Gaul Lucu Imuet dan Unik cuocok untuk mendeskripsikan Class XII IPA 4 Tp 2009/2010, beraneka ragam suku mulai dari melayu, minang, batak, jawa dan sakai (wakakkkakkakkkkk........) ada di dalamnya. Dan itulah yang selalu membuat unik suasana kelas itu.
Ho ho ho ....................
                Konon ada sebuah cerita disuatu Negeri ..........................
                . . . .
                Suasana aman, tentram dan damai begitu akrab dalam kehidupan masyarakat kerajaan XII IPA 4 yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Yoneka Putra. Sikap sang Raja sangat kaku dan kurang memahami rakyatnya. Dalam menjalankan kewajibannya sang Raja dibantu oleh mentri pertahanan bernama Yogi Ardinata dibantu oleh seorang kepercayaannya Bery Hardisakha. Lengkaplah sudah, sikap sang mentri pertahanan yang selalu menyikapi masalah dengan serius dapat tertutupi dengan sikap lebay sang wakil. Berbagai administrasi kerajaanpun dipercayakan kepada dua orang kepercayaan bernama Syarifah dan Septi, mereka begitu sangat teliti dan mempunyai kitab andalan yang dikenal dengan Kitab AbKelPha4 (absensi kelas IPA 4), dan keuangan kerajaan dipercayakan kepada dua orang bendahara kerajaan yang akrab dgn sapaan Dwinda dan Trinaldi. Walaupun seluruh laporan dapat terselesaikan dengan baik, tak jarang sang bendahara merasa takut untuk memungut pajak mingguan dari seluruh rakyat di kerajaan tersebut. Dengan alasan tunggakan pajak mereka terlalu menumpuk .............. (weleh weleeehhhh ......... Sungguh terlalu !!!!)
                . . . .
                Pagi itu, diiringi oleh dua orang prajurit handal kerajaan yang bernama Maryono dan Ibnoe sang Raja beserta mentri pertahanan berkeliling Negeri. Dalam perjalanan sang raja merasa sangat aman dalam pengawalan mereka, hingga akhirnya sampailah mereka di suatu kampung dan tanpa diduga dan di sangka oleh sang Raja, ada seorang rakyat yang misterius menghaturkan sembah salam seraya berkata :
“ Salam hamba wahai tuan ku ........ Hamba Ki Abdul Syukur hendak menyampaikan sesuatu berita kepada tuanku perihal Negeri ........”
Sambil menggerenyitkan kepala sang raja mempersilahkan Ki Abdul Syukur untuk berkata :
“Apakah gerangan yang hendak kau katakan wahai orang tua .........??????”
“hendaknya tuanku dalam waktu dekat ini berhati-hati dengan titah tuan ku, karena ada sebuah firasat akan terjadi suatu pemberontakan dari seorang rakyat karena titah tuanku yang tidak berkenan di hati mereka............”
Namun itu semua tak dihiraukan oleh sang raja, dan merekapun berlalu............
Menyaksikan hal tersebut saudara tiri Ki Abdul Syukur yakni Ki Abdul Muhar hanya tersenyum simpul dan menggelengkan kepala .......
“Payah .............” desisnya lirih.
“Sudahlah pak biarkan saja sikap raja yang seperti itu......................kita kan Cuma wong cilik” kata Nyai Sora
                . . . .
                Hari berganti dengan minggu, dan minggu beranjak mendekati bulan, apa yang dikhawatirkan oleh rakyat pun akhirnya terjadi juga. Baginda raja memberi titah kepada sekretaris kerajaan agar mengumumkan dalam waktu dekat ini akan diadakn Ujian Negeri. Yang menuntut rakyat untuk melaporkan seluruh tindakan rakyat mereka selama 3 tahun dalam waktu 3 hari. Dan apabila mereka tidak mampu menyelesaikannya dalam 3 hari, mereka harus MATI!!!!. Sang Raja juga memerintahkan agar bendahara kerajaan segera menagih seluruh tunggakan-tunggakan pajak rakyat yang belum disetor. Namun tindakkan ini dianggap sangat memberatkan oleh Rakyat sehingga muncullah seorang rakyat yang berani mengemukakan aspirasinya. Dia bernama Tuanku Didit Rinjano dari kampoeng 4 baris 2 DARPIN. Dia memprofokatori seluruh rakyat di Negeri XII IPA 4 untuk mengemukakan TriTuRa yang berisikan :
“1, Hapuskan sistem UN di kerajaan ini.
2, Serahkan kepercayaan kepada rakyat untuk mempertanggung jawabkan kebenarannya di kampoengnya sendiri.    
3, Berhentilah menentukan masa depan dan waktu hidup kami hanya dengan UN.”
Aspirasi itu pun diterima oleh seluruh rakyat yang merasa tindakan raja ini seakan-akan mencekik dan membunuh merreka secara perlahan. Sang Raja pusing berat dan memilih untuk diam beberapa saat (Hua ha haaaaa haaaaaaaa mirip Novel karya Meg Cabot aja ia”Princess On The Brink Sang Putri Pusing Berat” Ho hO ho ...).
                Diamnya raja dianggap suatu hal masa bodoh seorang pemimpin oleh rakyat, dan itu malah membuat suasana negeri makin kacau. Tanpa diduga oleh sang Raja, beberapa rakyat yang menamakan dirinya dengan sebutan JUMPA (Jummi’, Uly, Mitha, Putri, Asty) menggelar aksi demo secara damai. Mereka bernyanyi, bersya’ir dan saling berbalas pantun sepanjang hari yang mengangkat tema demo mereka “Dengarkan Aspirasi Kami!!!!!!!!”. Namun raja tetap diam, dan sikap raja itu membuat beberapa rakyat lainnya geram dan menggelar aksi Demo Anarkis Rakyat (DAR) sebagai bentuk emansipasi wanita yang dipelopori oleh Yunis dan Oom (Fitri shangrila) dengan didukung oleh beberapa teman mereka yakni Dian, Ayu, Melli, Winda, Sri, Mona, Yelli, Riva, Adedori, Sari dan Novia. Mereka bertingkah sangat anarkis !!!! Mereka mengancam akan membumi hanguskan kerajaan pada tanggal 10 November 2009 SM apabila sang raja tidak menghapuskan kebijakan tersebut. Mereka sampaikan ancaman mereka dengan lukisan abstrak dari si Riva yang bertemakan kehancuran yang mereka pampangkan didepan kerajaan. Prajurit kerajaan kewalahan menghadapi mereka, karena disaat terancam mereka akan mengandalkan ilmu menghilang yang di ajarkan oleh guru mereka Nyai Yehan Yuliani.
                Mendengar hal tersebut Andi Stevani putri sang Raja merasa sangat ketakutan. Karena itulah Andi didampingi kakak tertuanya Wirdatul meminta kepada ayahanda nya untuk mengabulkan apa yang diminta oleh rakyatnya. Hal itu dibenarkan pula oleh penasehat kerajaan Datuk Pramidanta dan seorang ahli nujum (ahli ramal) kepercayaan baginda yaitu Mbah Al-Fian. Namun sang raja tetap kokoh dengan pendiriannya. Hanya saja sang raja mulai berfikir apakah gerangan yang akan ia lakukan untuk rakyatnya.
                Akhirnya sang raja sadar bahwa sikapnya kurang bijaksana dalam mengambil keputusan sehingga beliau memutuskan untuk menggelar jumpa Pers, beliau mengatakan kepada seluruh rakyat beberapa kebijakan barunya, “Wahai rakyat ku yang sangat aku banggakan ............................. Hentikanlah aksi-aksi demo anarkis kalian, tadinya saya bangga dengan aksi demo damai dari beberapa rakyant dengan mendendangkan syair dan lagu-lagu. Sebenarnya pada saat itu saya sebagai Raja di negeri ini bukanlah diam tnpa berfikir, tetapi saya berfikir keras bagaimana jalan keluar terbaik, namun karena saya mendengar demo syair yang begitu indah, saya menjadi terlena dan tertidur setiap kali berfikir...........................dan saya berterimakasih akan hal itu, karena dalam tidur saya, saya mendapatkan ilham dari para dewa yaitu jalan keluar dari persoalan negeri ini. Yaitu : UN akan tetap di adakan, namun saya hapuskan hukuman MATI bagi rakyat yang tidak mampu menyelesaikannya dan akan saya beri tenggang waktu dua bulan setelah hari H yang di tentukan untuk kembali mempertanggung jawabkan tindakannya tersebut. Demikian lah keputusan saya sebagai pemimpin tertinggi di Negeri ini..................... Dan Un tersebut akan jatuh pada minggu ke tiga bulan Maret tahun 2010 SM mendatang”
                . . . . .
                Walaupun apa yang menjadi keputusan sang Raja bukanlah suatu keputusan yang sangat membahagiakan bagi para rakyat, namun itu semua telah mengurangi sedikit banyak beban mereka dalam menjalani kehidupan, karena mereka tidak harus MATI hanya karena Ujian Negeri tersebut. Seluruh rakyat kerajaan XII IPA 4 berharap mereka semua akan mampu menghadapi UN tersebut dan mereka mengakhiri aksi demo anarkis mereka dan menggantinya dengan berdo’a bersama di rumah sesepuh mereka Mbah Dedy Ahmadi.................................
                . . . . .
                Dengan usainya problema tersebut, kehidupan rakyat kerajaan XII IPA 4 kembali tentram, aman dan damai selalu................................
................ SekiaN DaN TerimA KasiH ............................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar