selamat membaca . semoga bermanfaat . http://dnurningsih.blogspot.com
TUJUAN
· |
Peserta
mengetahui pengertian sabar |
· |
Peserta
mengetahui macam-macam sabar |
· |
Peserta
mermahami hikmah cobaan bagi kaum mukmin |
METODE
PENDEKATAN
RINCIAN
BAHASAN
Pengertian Sabar Ditinjau dari segi
bahasa sabar berarti menahan, mencegah diri atau mengekang. Dalam QS.18:28,
sabar berarti "Tahanlah dirimu bersama mereka ". Secara istilah sabar berarti "
Menahan diri atas segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho Allah
SWT" (QS.13:22).
Istilah lain tentang sabar antara lain:
1. |
Bila
berupa musibah disebut dengan shabar. Lawan katanya adalah keluhan (Jaza'),
kecemasan atau kegelisahan (lihat akhir QS.14:21).
|
2. |
Bila
menahan amarah disebut halim atau bijaksana. Lawan katanya menggerutu.
|
3. |
Sabar
dengan rezeki sedikit disebut qona'ah atau rela dan puas. Lawan katanya
adalah rakus. |
4. |
Sabar
dalam menahan syahwat perut dan seksual disebut iffah atau kehormatan dan
martabat diri. |
Menurut Imam Al-Ghazali sabar adalah sabar terhadap musibah yang tidak
dapat dihindarkan atau tidak mampu berupaya menyelamatkan diri. Tapi bila
seseorang mampu menghindarkan diri, menolak atau melawannya, maka dalam hal ini
sabar tidak diperbolehkan.
Sabar yang terpuji ialah jika dilakukan pada
saat yang tepat. Sedangkan bila terlambat tidak akan berharga atau bermanfaat
(QS.14:21, 54: 14-16). Sabar yang terpuji juga motivasinya karena Allah SWT,
bukan untuk memperoleh pujian atau tanda jasa dari manusia.
Macam-macam Sabar A. Sabar menurut sasarannya
terbagi dua, yaitu:
1. |
Fisik,
yaitu menahan penderitaan badan (misalnya sakit yang berat atau luka parah ).
|
2. |
Mental
atau nafsu, yaitu dalam menghadapi tuntutan adat kebiasaan atau dorongan
syahwat. |
B.
Dalam Al-quran, terdapat banyak aspek kesabaran yang dirangkum menjadi dua,
yaitu menahan diri terhadap yang disukai dan menanggung hal-hal yang tidak
disukai.
Rinciannya adalah sbb :
1. |
Sabar
terhadap petaka dunia, seperti bencana alam dan tantangan jaman. Yang demikian
akan dialami oleh semua manusia, orang baik atau jahat, beriman atau kafir
(QS.2:155-157). |
2. |
Sabar
terhadap gejolak nafsu : |
|
· |
Menyangkut
kesenangan hidup (QS.21:35,89:15-16,64:15,63:9,3:14-15)
|
|
· |
Menahan
dorongan nafsu seksual (QS.12,4:25) |
|
· |
Menahan
marah dan dendam (QS.16:126) |
3. |
Sabar
dalam ketaatan kepada Allah, yaitu : |
|
· |
Sabar
sebelum ketaatan, yaitu denagn melurus niat dengan melawan riya dan penyimpangan
lainnya (QS.98:5) |
|
· |
Sabar pada
saat bekerja yaitu dengan tidak melalaikan Allah dan tidak malas (QS.29:58-59).
|
|
· |
Sabar
setelah selesai pekerjaan, yaitu dengan tidak merasa bangga karena riya dan
mencari popularitas (QS.47:33,2:264) |
4. |
Sabar
dalam kesulitan berdakwah dijalan Allah, yaitu :
|
|
· |
Sabar dari
berpalingnya manusia dari dakwah (71:5-7, 16:127)
|
|
· |
Sabar
terhadap gangguan manusia, baik perbuatan ataupun ucapan (QS.73:10)
|
|
· |
Sabar
terhadap panjangnya perjalanan dakwah(QS.2:214)
|
5. |
Sabar
dimedan perang (QS. 8:45-47, 8:65-66) |
6. |
Sabar
dalam pergaulan antara manusia[4:19, 41:34-36]
|
Hikmah
Cobaan bagi Orang Beriman Secara umum kesabaran ditujukan kepada
segenap manusia, karena dialah satu-satunya makhluq Allah yang dianugerahi akal
dan selalu dibebani ujian serta cobaan. Imam Al-Ghazali berkata, "Sabar
merupakan ciri khas manusia dan tidak dipunyai oleh hewan karena
kekurangan-kekurangannya, dan tidak pula oleh malaikat karena
kesempurnaannya." Secara khusus, yaitu ditujukan kepada orang-orang beriman,
karena mereka akan menghadapi tantangan, gangguan, ujian serta cobaan jiwa dan
harta benda.
Adanya cobaan bagi ahli iman merupakan suatu kepastian yang
mengandung tujuan dan hikmah, yaitu :
1. |
Untuk
membersihkan barisan mu'minin dari kaum munafik (QS. 3:179, 29:10-11, 22:11).
Ujian yang dihadapi para da'i merupakan penegasan dan penyaringan terhadap
tingkatan kaum beriman dan menyisihkan yang buruk seperti menyisihkan karat dari
besi. |
2. |
Mendidik
kaum beriman dan menjernihkan hati mereka (QS. 3:140-142, 3:154).
|
3. |
Meningkatkan
kedudukan orang-orang beriman di sisi Allah. Allah SWT meninggikan derajat
mereka, melipatgandakan pahala, paling tidak menghapus dosa-dosa mereka.
"Tidaklah seorang muslim karena kesedihan , kesusahan, kepayahan, penyakit
dan gangguan dari yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah mengampuni
dosa-dosanya. " (HR Bukhari.) |
REFERENSI
· |
Dr.Yusuf
Al-Qardhawi, Al-Qur'an Menyuruh kita sabar, GIP.
|
· |
ISNET,
Koleksi Bahan Tarbiyah, 1996 |
· |
Ibnu
Qoyyim Al-Jauuziyah, Hikmah Cobaan, Pustaka Al-Kautsar
|