beberapa adab yang harus kita ketahui agar puasa ramadhan kita lebih oke diantaranya yaitu ..... yuk kita langsung pelajari aja :
ADAB-ADAB
PUASA RAMADHAN.
1.
Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab ra. telah bersabda Rasulullah saw: Apabila
malam sudah tiba dari arah sini dan siang telah pergi dari arah sini, sedang
matahari
sudah terbenam, maka orang yang puasa boleh berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan
Muslim )
2.
Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda :
Manusia ( ummat Islam ) masih dalam keadaan baik selama mentakjilkan
(menyegerakan)
berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
3.
Diriwayatakan dari Anas ra., ia berkata : Rasulullah saw berbuka dengan makan
beberapa ruthaab (kurma basah ) sebelum shalat, kalau tidak ada maka dengan
kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk. ( H.R :
Abu Daud dan Al-Hakiem )
4.
Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda
: Apabila salah seorang diantara kamu puasa hendaklah berbuka dengan
kurma,
bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu bersih. ( H.R :
Ahmad dan At-Tirmidzi )
5.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Adalah Nabi saw. selesai berbuka Beliau berdo'a
(artinya) telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala
tetap
ada Insya Allah. ( H.R : Ad-Daaruquthni dan Abu Daud hadits hasan )
6.
Diriwayatkan dari Anas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila makan
malam telah disediakan, maka mulailah makan sebelum shalat Maghrib, janganlah
mendahulukan shalat daripada makan malam itu ( yang sudah terhidang ). ( H.R :
Al-Bukhary dan Muslim )
7.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: Sesungguhnya Rasulullah saw. telah
bersabda : Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya makan sahur itu berkah.
(H.R :
Al-Bukhary
)
8.
Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma'di Yaqrib, dari Nabi saw. bersabda :
Hendaklah kamu semua makan sahur, karena sahur adalah makanan yang penuh
berkah. ( H.R : An-Nasa'i )
9.
Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit t berkata : Kami bersahur bersama Rasulullah
saw. kemudian kami bangkit untuk menunaikan shalat ( Shubuh ). saya berkata :
Berapa
saat jarak antara keduanya ( antara waktu sahur dan waktu Shubuh )?Ia berkata :
Selama orang membaca limapuluh ayat. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
10.
Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia berkata : Adalah para sahabat Muhammad
saw. adalah orang yang paling menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur.
( H.R : Al-Baihaqi )
11.
Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila salah seorang diantara kamu mendengar
adzan dan piring masih di tangannya janganlah diletakkan hendaklah ia
menyelesaikan
hajatnya ( makan/minum sahur )daripadanya. (H.R : Ahmad dan Abu Daud dan
Al-Hakiem )
12.
Diriwayatkan dari Abu Usamah ra. ia berkata : Shalat telah di'iqamahkan, sedang
segelas minuman masih di tangan Umar ra. beliau bertanya : Apakah ini
boleh saya minum wahai Rasulullah ? Beliau r.a menjawab : ya, lalu ia
meminumnya. ( H.R Ibnu Jarir )
13.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata :Adalah Rasulullah saw. orang yang
paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika
Jibril
menemuinya, dan Jibril menemuinya pada setiap malam pada bulan Ramadhan untuk
mentadaruskan beliau saw. al-qur'an dan benar-benar Rasulullah saw. lebih
dermawan tentang kebajikan( cepat berbuat kebaikan ) daripada angin yang
dikirim.(HR Al-Bukhary )
14.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata :Adalah Rasulullah saw. menggalakkan
qiyamullail (shalat malam ) di bulan Ramadhan tanpa memerintahkan
secara
wajib, maka beliau bersabda : Barang siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan
karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni baginya
dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )
15.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Nabi saw. apabila memasuki sepuluh
hari terakhir ( bulan Ramadhan ) beliau benar-benar menghidupkan malam (
untuk
beribadah ) dan membangunkan istrinya ( agar beribadah ) dengan mengencangkan
ikatan sarungnya (tidak mengumpuli istrinya ). ( H.R : Al-Bukhary dan
Muslim
)
16.
Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata : Adalah Nabi saw. bersungguh-sungguh
shalat malam pada sepuluh hari terakhir ( di bulan Ramadhan ) tidak seperti
kesungguhannya dalam bulan selainnya. ( H.R : Muslim )
17.
Diriwayatkan dari Abu salamah din Abdur Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya
kepada Aisyah ra: Bagaimana shalat malamnya Rasulullah saw di bulan
Ramadhan
? maka ia menjawab : Rasulullah saw tidak pernah shalat malam lebih dari
sebelas raka'at baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya, caranya :
Beliau
shalat empat raka'at jangan tanya baik dan panjangnya, kemudian shalat lagi
empat raka'at jangan ditanya baik dan panjangnya, kemudian shalat tiga
raka’at.
( H.R : Al-Bukhary,Muslim dan lainnya )
18.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila bangun
shalat malam, beliau membuka dengan shalat dua raka'at yang ringan,
kemudian
shalat delapan raka'at, kemudian shalat witir. ( H.R : Muslim )
19.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata : Ada seorang laki-laki berdiri lalu ia
berkata : Wahai Rasulullah bagaimana cara shalat malam ? Maka
Rasulullah
r. menjawab : Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at. Apabila kamu khawatir
masuk shalat Shubuh, maka berwitirlah satu raka'at. ( H.R : Jama'ah)
20.
Dari Aisyah ra. ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw shalat di masjid, lalu para
sahabat shalat sesuai dengan shalat beliau ( bermakmum di belakang ), lalu
beliau
shalat pada malam kedua dan para sahabat bermakmum dibelakangnya bertambah
banyak, kemudian pada malam yang ketiga atau yang keempat mereka
berkumpul,
maka Rasulullah saw tidak keluar mengimami mereka. Setelah pagi hari beliau
bersabda : Saya telah tahu apa yang kalian perbuat, tidak ada yang
menghalangi
aku untuk keluar kepada kalian ( untuk mengimami shalat ) melainkan aku
khawatir shalat malam ini difardhukan atas kalian. Ini terjadi pada bulan
Ramadhan. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
21.
Dari Ubay bin Ka'ab t. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. shalat witir dengan
membaca : Sabihisma Rabbikal A'la )dan ( Qul ya ayyuhal kafirun)
dan
(Qulhu wallahu ahad ). ( H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i dan Ibnu Majah )
22.
Diriwayatkan dari Hasan bin Ali t. ia berkata : Rasulullah saw. telah
mengajarkan kepadaku beberapa kata yang aku baca dalam qunut witir : ( artinya
) Ya
Allah
berilah aku petunjuk beserta orang-orang yang telah engkau beri petunjuk,
berilah aku kesehatan yang sempurna beserta orang yang telah engkau beri
kesehatan
yang sempurna, pimpinlah aku beserta orang yang telah Engkau pimpin, Berkatilah
untukku apa yang telah Engkau berikan, peliharalah aku dari apa yang
telah
Engkau tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan tiada yang
dapat memutuskan atas Engkau, bahwa tidak akan hina siapa saja yang telah
Engkau pimpin dan tidak akan mulia siapa saja yang Engkau musuhi. Maha agung
Engkau wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. ( H.R : Ahmad, Abu Daud,
Annasa'i, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
23.
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda :Barang siapa yang shalat malam
menepati lailatul qadar, maka diampuni dosanya yang telah lalu. ( H.R :
Jama'ah
)
24.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda :
berusahalah untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir. (H.R : Muslim
)
25.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Dinampakkan dalam mimpi seorang
laki-laki bahwa lailatul qadar pada malam kedua puluh tujuh, maka
Rasulullah
saw. bersabda : Sayapun bermimpi seperti mimpimu, ( ditampakkan pada sepuluh
malam terakhir, maka carilah ia ( lailatul qadar ) pada malam-malam
ganjil.
( H.R : Muslim )
26.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Saya berkata kepada Rasulullah saw.
Ya Rasulullah, bagaimana pendapat tuan bila saya mengetahui lailatul qadar,apa
yang saya harus baca pada malam itu ? Beliau bersabda : Bacalah ( artinya ) Yaa
Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka
ampunilah daku. (H.R : At-Tirmidzi dan Ahmad )
27.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw mengamalkan
i'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan
oleh
Allah Azza wa Jalla. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
28.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila hendak
beri'tikaf, beliau shalat shubuh kemudian memasuki tempat
i'tikafnya..........
( H.R :Jama'ah kecuali At-Tirmidzi )
29.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila
beri'tikaf , beliau mendekatkan kepalanya kepadaku, maka aku menyisirnya, dan
adalah beliau tidak masuk ke rumah kecuali karena untuk memenuhi hajat manusia
( buang air, mandi dll...) ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
30.
Allah ta'ala berfirman : ( artinya ) Janganlah kalian mencampuri mereka(
istri-istri kalian ) sedang kalian dalam keadaan i'tikaf dalam masjid. Itulah
batas-batas ketentuan Allah, maka jangan di dekati...( Al-Baqarah : 187 )
31.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw:
Setiap amal anak bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, ia adalah untukku
dan
aku yang memberikan pahala dengannya. Dan sesungguhnya puasa itu adalah benteng
pertahanan, pada hari ketika kamu puasa janganlah berbuat keji , jangan
berteriak-teriak
( pertengkaran ), apabila seorang memakinya sedang ia puasa maka hendaklah ia
katakan : " sesungguhnya saya sedang puasa" . Demi jiwa Muhammad yang
ada di tanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang sedang puasa itu lebih
wangi disisi Allah pada hari kiamat daripada kasturi. Dan bagi orang yang puasa
ada dua kegembiraan, apabila ia berbuka ia gembira dengan bukanya dan apabila
ia berjumpa dengan Rabbnya ia gembira karena puasanya. ( H.R : Al-Bukhary dan
Muslim)
32.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw. telah
bersabda : Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan
kebohongan,
maka tidak ada bagi Allah hajat ( untuk menerima ) dalam hal ia meninggalkan
makan dan minumnya. ( H.R: Jama'ah Kecuali Muslim ) Maksudnya
Allah
tidak merasa perlu memberi pahala puasanya.
33.
Bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar yang sering
di panggil Ummu Sinan : Apa yang menghalangimu untuk melakukan haji
bersama
kami ? Ia menjawab : Keledai yang ada pada kami yang satu dipakai oleh ayahnya
si fulan (suaminya ) untuk berhaji bersama anaknya sedang yang lain di pakai
untuk memberi minum anak-anak kami. Nabi pun bersabda lagi : Umrah di bulan
Ramadhan sama dengan mengerjakan haji atau haji bersamaku. ( H.R :Muslim)
34.
Rasulullah sw. bersabda : Apabila datang bulan Ramadhan kerjakanlah umrah
karena umrah di dalamnya (bulan Ramadhan ) setingkat dengan haji. ( H.R :
Muslim)
KESIMPULAN
Ayat
dan hadits-hadits tersebut di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam
mengamalkan puasa Ramadhan kita perlu melaksanakan adab-adab sbb :
1.
Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib. ( dalil: 6 ) Sunnah berbuka adalah
sbb :
- Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan makanan yang ringan seperti kurma, air saja, setelah itu baru melaksanakan shalat. ( dalil: 2,3 dan 4 )
- Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, jangan shalat dahulu. ( dalil : 6 )
- Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb : Artinya : Telah hilang rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap wujud insya Allah. ( dalil: 5 )
2.
Makan sahur. ( dalil : 7 dan 8 ) Adab-adab sahur :
a.
Dilambatkan sampai akhir malam mendekati Shubuh. (dalil 9 dan 10 )
b.
Apabila pada tengah makan atau minum sahur lalu mendengar adzan Shubuh, maka
sahur boleh diteruskan sampai selesai, tidak perlu dihentikan di tengah sahur
karena
sudah masuk waktu Shubuh. ( dalil 11 dan 12 ) * Imsak tidak ada sunnahnya dan
tidak pernah diamalkan pada zaman sahabat maupun tabi'in.
3.
Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah, banyak menolong) dan
banyak membaca al-qur'an ( dalil : 13 )
4.
Menegakkan shalat malam / shalat Tarawih dengan berjama'ah. Dan shalat Tarawih
ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir( 20 hb. sampai akhir
Ramadhan).
(dalil : 14,15 dan 16 ) Cara shalat Tarawih adalah :
- Dengan berjama'ah. ( dalil : 19 )
- Tidak lebih dari sebelas raka'at yakni salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at. ( dalil : 17 )
- Dibuka dengan dua raka'at yang ringan. ( dalil : 18)
- Bacaan dalam witir : Raka'at pertama : Sabihisma Rabbika. Roka't kedua : Qul yaa ayyuhal kafirun. Raka'at ketiga : Qulhuwallahu ahad. ( dalil : 21 )
- Membaca do'a qunut dalam shalat witir. ( dalil 22 )
5.
Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada
malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat
beribadah
dan membaca : Yaa Allah Engkaulah pengampun, suka kepada keampunan maka
ampunilah aku. ( dalil : 25 dan 26 )
6.
Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir. (dalil : 27 )
Cara
i'tikaf :
a.
Setelah shalat Shubuh lalu masuk ke tempat i'tikaf di masjid. ( dalil 28 )
b.
Tidak keluar dari tempat i'tikaf kecuali ada keperluan yang mendesak. ( dalil :
29 )
c.
Tidak mencampuri istri dimasa i'tikaf. ( dalil : 30)
7.
Mengerjakan umrah. ( dalil : 33 dan 34 )
8.
Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran. (dalil : 31
dan 32 )
Maraji’
(Daftar Pustaka):
1.
Al-Qur’anul Kariem
2.
Tafsir Aththabariy.
3.
Tafsir Ibnu Katsier.
4.
Irwaa-Ul Ghaliel, Nashiruddin Al-Albani.
5.
Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq.
6.
Tamaamul Minnah, Nashiruddin Al-Albani.
http://www.sabah.org.my/solat/artikel/puasa/panduan_puasa_ramadhan.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar